A. Profil Batik
Batik adalah seni gambar di atas kain untuk pakaian yang dibuat dengan tehnik resist menggunakan material lilin. Kata batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti menulis. Tehnik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga tehnik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Batick, batic, bathik, battik, batique, dan batex serta batix adalah sebutan lain kain batik. Saat ini batik dapat ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri lanka dan Iran. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, dan Pekalongan merupakan ikon perkembangan batik nasional sehingga mendapat julukan sebagai Kota Batik.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya paa ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan.
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Tidak satupun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.
B. Perkembangan Batik di Indonesia
Sebagai calon seorang pengusaha batik, tentunya juga harus dapat mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan batik di Indonesia.
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarganya serta pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan di tenpatnya masing-masing.
Bahan kain putih yang digunakan pada waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan soanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi, kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak kerajaan Majapahit. Dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke X-VIII atau abad ke X-IX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia ke-satu atau sekitar tahun 1920. kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
A. Prospek Penjualan Batik
Prospek Penjualan Batik Pekalongan saat ini, cerah. Busana batik tidak pernah tergusur trend. Selalu aktual sejak ratusan tahun lalu hingga kini. Gaya, motif dan tekniknya pun terus berkembang mengikuti jaman. Pesonanya tak pernah hilang. Pesona keindahan batik Indonesia telah menarik minat banyak orang di dunia. Daya tariknya terletak pada begitu banyaknya corak dan motif sebagai cerminan keragaman kebudayaan seantero nusantara. Tak hanya warga mancanegara yang mencintai batik bahkan negara Malaysia pun ikut merasa 'memiliki' batik karena keindahannya.
batik tak akan kehilangan peminat. Jutaan motif yang tersedia di pasar berbeda-beda sehingga prospek penjualan batik tidak akan pernah surut, dan peminatnya selalu ada.
industri batik masih bisa tetap hidup hingga hari ini. Meski kini banyak tersedia kain bermotif namun produk batik yang saat ini sudah banyak dikerjakan secara massal dengan mesin tetap masih mendapat tempat di hati penggemarnya. Sementara batik eksklusif buatan tangan juga masih bisa ditemui karena memang sudah memiliki pasarnya sendiri.
Banyak sekali trend baju kontemporer yang mulai berkiblat dan memanfaatkan seni batik. Tak hanya di Indonesia tetapi di banyak negara maju seperti Jepang. Karena itu batik bisa menjadi komoditas unggulan untuk mendorong ekonomi rakyat mengingat industri ini masih mengandalkan para pengrajin dan usaha kecil menengah.
ANALISIS PENJUALAN BATIK
Faktor-faktor yang mempengaruhi secara positif tingkat penjualan pedagang adalah umur, status perkawinan, dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan tingkat pendidikan berpengaruh negatif, sebagian besar pedagang yang tingkat penjualannya tinggi adalah lulusan sekolah tingkat atas. Untuk indikator kontribusi pendapatan, hanya faktor status pernikahan yang mempengaruhi secara positif kinerja pedagang. Sedangkan untuk indikator tingkat pengembalian asset (ROA), terdapat empat faktor yang mempengaruhinya secara positif yaitu umur, status pernikahan, tingkat persediaan, dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan faktor asset tetap berpengaruh secara negatif.
Untuk meningkatkan kinerja seorang pedagang, maka beberapa strategi yang dilakukan disetiap tingkat kinerja adalah : Menggunakan karyawan-karyawan yang kelihatan lebih tua dan berpengalaman dibidang usaha Batik dalam kegiatan penjualan secara langsung di toko; Memperbanyak jumlah karyawan di bagian toko, hal ini dapat mengurangi tingkat antrian konsumen sehingga konsumen tidak mudah berpindah tempat karena kurangnya pelayanan; Melakukan manajemen persediaan barang dagang, seperti membuat catatan mengenai kain batik/pakaian yang paling banyak dipesan dan mengatur jadwal pemesanannya; Menyimpan persediaan batik yang cukup besar di toko. Hal ini dimaksudkan agar toko tidak mengalami kekosongan persediaan batik, ketika ada permintaan; Mengurangi pembelian asset tetap yang sifatnya bukan kebutuhan utama. Hal ini disebabkan faktor ini hanya mengurangi tingkat pengembalian asset pedagang; Menjalin kerjasama dengan para pemasar, terutama dengan para eksportir tekstil dan dinas pariwisata.
A. Perspektif Masa Depan Usaha Batik
Melihat perkembangan batik sejak dulu hingga sekarang masih menjadi ikon bangsa Indonesia, maka dapat kita terawang bahwa di masa depan batik masih menjadi pilihan dan kebanggan bangsa Indonesia dan daya tarik khasnya, batik akan terus dapat mampu menerobos pasar di seluruh dunia.
Akhir-akhir ini, bangsa Indonesia barulah sadar dari tidurnya setelah Malaysia mengakui batik sebagai salah satu budaya yang berasal dari negaranya. Setelah itu, barulah kita tersadar untuk kembali mencintai batik yang hampir jarang diminati lagi karena masuknya budaya luar yang memasuki kawasan Indonesia.
Dalam mendirikan suatu perusahaan atau usaha baik bermodal besar kecil maupun besar, haruslah melihat terlebih dahulu bagaimana perkembangannya sekitar sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang agar dapat menangkap bayangan bagaimana bentuk usahanya di kemudian hari. Akankah dapat bertahan hingga lebih dari dua puluh tahun ataukah bisnis ini hanya akan mampu bertahan tidak lebih dari lima tahun.
Melihat pesatnya perkembangan batik saat ini, prospek cerah usaha penjualan batik pun terlihat. Asalkan memiliki pelayanan yang bagus, menarik, memiliki kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, konnsumenpun akan tertarik untuk membeli atau sekedar melancong dan berlangganan di toko kami.
B. Analisis Persaingan
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan usaha / analisa kompetitor.
Persaingan terhadap batik asal Indonesia dipengaruhi oleh ragam produk, desain, motif, dan pewarnaan. Persaingan tersebut walaupun tidak secara langsung dirasakan oleh para produsen Batik Pekalongan, tetapi dalam hubungannya dengan pasar batik domestik, produk Batik Pekalongan mampu memenuhi ragam produk, desain dan motif tersebut dengan desain produk khas Pekalongan. Sehingga konsumen dapat mengenal Batik Pekalongan berdasarkan desain dan motifnya.
Negara pesaing yang potensial terhadap batik Indonesia adalah Thailand dan Malaysia. Persaingan ini dapat diatasi apabila Indonesia mampu memproduksikan batik dengan desain, motif dan pewarnaan yang khas Indonesia. Khususnya terhadap produk - produk batik tulis, Indonesia masih berada di posisi utama karena Indonesia mampu menguasai proses pembatikan batik tulis dengan teknologi yang tinggi dan juga motif asli Indonesia yang halus dan berseni tinggi.